Monday, June 9, 2014

Maklumat Nasyiatul Aisyiyah Tentang Pemilihan Presiden 2014


Maklumat Nasyiatul Aisyiyah Tentang Pemilihan Presiden 2014
Nomor 153/I/e/V/2014

Pergantian pemimpin nasional Republik Indonesia menjadi agenda penting proses demokratisasi bangsa karena pemimpin yang terpilih akan menentukan arah kebijakan pembangunan dan kehidupan politik Indonesia selama lima tahun mendatang. Nilai strategis Pemilihan Presiden membuat banyak kelompok masyarakat dalam aksi mendukung salah satu kandidat yang berpotensi menimbulkan perpecahan ataupun konflik.

Oleh karena itu Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah menyatakan:
1. Mendukung sepenuhnya sikap Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebagaimana tertuang dalam Maklumat hasil Sidang Tanwir Muhammadiyah 2014 di Samarinda.
2. Secara institusi Nasyiatul Aisyiyah tidak berpihak pada salah satu Calon Presiden yang akan berkontestasi dalam Pemilu 2014.
3. Memberikan kebebasan kepada anggota dan pimpinan untuk menyalurkan partisipasi politiknya sebagai warga negara serta menggunakan hak pilihnya secara cerdas, bijaksana dengan pertimbangan rasional dan spiritual dalam memilih pasangan calon presiden/wakil presiden yang memenuhi kriteria yang ditetapkan Muhammadiyah.
                                                                                                                                                                                   Yogyakarta, 28 Mei 2014

Ketua Umum,                                                                                           Sekretaris


Norma Sari, S.H, M.Hum                                                                   Ulfa Mawardi, S.Pd, M.Pd



sumber: nasyiah.or.id

Hasil Tanwir Aisyiyah: Tujuh Rekomendasi Capres 2014

 
Tanwir II Aisyiyah yang berlangsung selama tiga hari ditutup Ahad siang (8/7) oleh Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini. Tanwir ini diikuti oleh 276 anggota dan ungdan dari 33 provinsi. Hasil dari Keputusan Tanwir II ’Aisyiyah menghasilkan rekomendasi kebangsaan yang ditandatangani Ketua Umum PP ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini dan Sekretaris Umum Dyah Siti Nuraini.
 
Rekomendasi tersebut berisi  tujuh poin penting yang dibacakan oleh Sekretaris Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Rohimi Zamzam. Dalam salah satu poin yakni poin keenam, Aisyiyah mendesak kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih untuk melakukan tindakan-tindakan strategis yaitu, secara lebih serius menjalankan kebijakan yang berpihak pada kepentingan kelompok perempuan antara lain  penyediaan laoangan kerja dan perlindungan pada tenaga kerja perempuan.

Selanjutnya, menyediakan anggaran yang proporsional bagi kepentingan perempuan dalam segala bidang, menjalankan kebijakan affirmative action keterwakilan perempuan di lembaga-lembaga publik, menjalankan kebijakan yang memberikan rasa aman dan perlindungan kepada semua warga Negara dari tindak kekerasan apapun dan menindak tegas pelaku tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak, menindak tegas pelaku korupsi dan memberikan hukuman yang berdampak pada efek jera para koruptor.

Dalam rangka menyongsong abad kedua Aisyiyah harus terus menerus melakukan pendidikan politik kebangsaan secara berkelanjutan dan menyiapkan kader-kader Aisyiyah untuk menjadi pemimpin bangsa di masa depan. Kesemuanya itu dalam rangka mewujudkan dan melaksanakan citacita Aisyiyah terwujudnya masyarakat yang maju, adil, makmur, bermartabat dan berdaulat.

Selanjutnya pada rekomendasi kebangsaan di poin ketujuh, Aisyiyah meminta kepada anggota legislatif yang terpilih dalam periode tahun 2014-2019 agar menjalankan amanah, tanggungjawab dan bekerja secara sungguh-sungguh  menjalankan peran dan fungsi untuk kepentingan rakyat.

‘’Saya berharap anggota legislatif bisa mencontoh model permusyawaratan Aisyiyah seperti ibu-ibu Aisyiyah yang selalu bersemangat dan luar biasa selama mengikuti Sidang Tanwir II Aisyiyah di Surakarta ini. Meskipun sidang dimulai dari pukul 08.00 dan berakhir sekitar pukul 23.00 masih tetap bersemangat dan memberikan ide-ide dan pikiran yang brilian dan maju,’’kata Noordjannah. [sp/rol]

Ulama Besar Lirboyo "KH Ahmad Idris" Wafat


Jakarta- Innalillahi wa Innalillahi Rooji'un, bangsa Indonesia kembali kehilangan ulama besar dengan wafatnya KH. Ahmad Idris Marzuki, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo, Kediri.

Almarhum wafat pada pukul 09:50, di Rumah Sakit (RS) Dr. Soetomo, Surabaya. Rencananya, almarhum akan dimakamkan malam ini, pukul 20:00 WIB, di pemakaman keluarga Lirboyo.
 
Ketua Umum PBNU, KH. Said Aqil Siraj, menyatakan sangat kehilangan dan berduka terhadap wafatnya almarhum KH. Idris Marzuki.

"Sebagai murid, saya tentu sangat kehilangan dan sangat berduka. Atas nama pribadi dan Nahdlatul Ulama, saya sampaikan belasungkawa. Insya Allah, siang ini saya akan ke Kediri untuk takziah," tutur Kiai Said pada Senin pagi (9/6).

Mbah Kiai Idris merupakan ulama besar, sederhana, zuhud dan sama sekali tidak memikirkan dunia.

Kiai Said masih ingat saat Muktamar (NU) di Lirboyo dahulu, bagaimana beliau berusaha keras untuk bisa menyukseskan acara.  Padahal, fasilitas yang ada saat itu tidak sebagus sekarang. Mbah Kiai Idris meninggal dengan tenang, karena meninggalkan murid-murid dalam kondisi yang saat ini sudah baik.

Jasa almarhum, tutur Kiai Said, sangat besar sekali, tidak hanya untuk Lirboyo, tapi juga umat Islam dan warga NU pada umumnya. "Saya bertemu terakhir kemarin, 4 Juni, saat bersama-sama ke Ploso (Haul Ploso). Tidak ada pesan apapun, beliau juga masih senyum-senyum," ujar Kiai Said. Saat itu, Kiai Idris memang sudah sakit, tapi masih tenang dan cerdas saat berbicara. [sp/rol]

Hari ini Lukman Hakim Dilantik Jadi Menteri Agama

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Senin (09/06/2014) pukul 10.00 WIB, dijadwalkan akan melantik Menteri Agama yang baru pengganti Suryadharma Ali yang mengundurkan diri pada Senin (26/05/2014) lalu di Istana Negara, Jakarta.
 
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Suryadharma Ali mengundurkan diri dari jabatannya selaku Menteri Agama menyusul penetapan dirinya sebagai tersangka korupsi kasus haji pada 2012. Sesaat setelah Suryadharma Ali mundur, Presiden SBY menunjuk Menko Kesra Agung Laksono sebagai Menteri Agama Ad Interim.

Dalam masa tugasnya yang sangat singkat itu, Menteri Agama Ad Interim Agung Laksono telah berhasil menyelesaikan pergantian jabatan Dirjen Penyelenggaraan Umroh dan Haji, dari Anggito Abimanyu yang mengundurkan diri karena alasan akan berkonsentrasi menghadapi kasus hukum yang terkait Suryadharma Ali kepada Abdul Djamil yang sebelumnya menjabat sebagai Dirjen Binmas Islam.

Selain itu, Agung Laksono juga telah menetapkan Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 1435H/2014M tentang Pembayaran Biaya Penyelengagraan Ibadah Haji (BPIH) Reguler Tahun 1435H/2014M menyusul ditandatanganinya Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2014 tentang Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Tahun 1435H/2014M oleh Presiden SBY pada 30 Mei 2014.

Terkait dengan pengisian jabatan Menteri Agama ini, Presiden SBY saat melakukan kunjungan kerja ke Batam, Kamis (05/06/2014) telah memanggil Wakil Ketua Umum DPP PPP yang juga Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Saefudin.

Seusai bertemu Presiden SBY, Lukman Hakim Saefudin yang juga merupakan putra mantan Menteri Agama KH. Saefudin Zuhri itu mengaku mendapatkan amanah baru untuk menjadi Menteri Agama menggantikan Suryadharma Ali yang telah mengundurkan diri.

“Insya Allah dilantik Senin (09/06/2014),” kata Lukman Hakin kepada wartawan dikutip laman Setkab.

Lukman menilai, kepercayaan dan tanggung jawab yang diberikan oleh Presiden SBY kepadanya sebagai suatu kehormatan. “Ini sebuah kepercayaan yang luar biasa berat, karena beban dan tanggung jawab yang ada dan waktu yang tersedia tidak panjang. Hanya empat bulan,” ujar Lukman Hakim.

Namun demikian, Lukman menilai, posisi barunya itu sebagai ladang ibadah. Ia berjanji akan membawa Kementerian Agama (Kemenag) khususnya, dan kehidupan beragama umumnya menjadi makin baik.[sp/hidayatullah]

Sunday, June 8, 2014

Adzan Pertama Kali Berkumandang di Vatikan

Jakarta- Berkumandangnya adzan di Vatikan untuk pertama kalinya dalam sejarah menujukkan dakwah Islam berkembang Pesat di pusat Ibu Kota Italia, Roma. Hal ini sungguh luar biasa dan patut disyukuri.

Mantan duta besar RI untuk Qatar, Abdul Wahid Maktub, menyatakan Masjid terbesar di Eropa saat ini berada di Roma, yang notabene dekat sekali dengan Vatikan (ibarat negara dalam negara).

"Mendengar dan membaca berita ini, bagi saya suatu hal biasa dan tidak terlalu mengejutkan. Namun, patut disyukuri perkembangan dakwah Islam di pusat kota Roma sungguh luar biasa," tutur Abdul Wahid saat dihubungi Republika, Ahad malam (8/6).

Kegiatan semacam ini membawa pesan dunia bahwa konflik Arab (Palestina) - Israel sebenarnya bukanlah konflik agama, melainkan konflik politik.  Itu sebabnya, agama harus dimanfaatkan sebagai salah satu instrumen penyelesaian dan solusi konflik Palestina, bukan justru  memperparah konflik yang ada.

Upaya Vatikan ikut membantu  mediasi konflik itu patut dihargai semua pihak. "Namun, saya masih tetap pesimistis karena sudah banyak resolusi PBB yang tidak dipatuhi Israel, apalagi negara kecil Vatikan. Padahal, PBB adalah badan dunia," tuturnya.

Ketua DPP PKB itu juga berharap pendekatan baru upaya mediasi Vatikan akan membawa dampak yang baik terhadap kesadaran publik.

Agama dan Tokoh Agama dapat memainkan peranan yang cukup signifikan bagi upaya terciptanya perdamaian dan keamanan dunia (world peace and security). "Saya sendiri pernah beberapa kali melakukan sholat jum'at di Mesjid terbesar di Eropa itu," papar Abdul Wahid.

Ia juga merasa sangat terkejut karena jamaahnya membludak luar biasa, penuh dan tidak ada tempat yang kosong.

Pemandangan yang sungguh indah adalah jamaahnya sungguh sangat beragam, bahkan tidak sedikit yang berkulit putih alias orang asli roma sendiri. Artinya, jelas Abdul Wahid, kegiatan Adzan, membaca Alquran dan Sholat di Roma, yang sangat dekat dengan Vatikan, bukanlah suatu kegiatan baru yang dianggap aneh dan unik, tetapi sudah menjadi pemandangan biasa.[sp/rol]

Muhammadiyah Mengentaskan PSK Dolly Dengan Bantuan Modal Usaha


12 dari 18 warga binaan Ormas Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur dari lokalisasi Jarak dan Gang Dolly, Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan mendapat bantuan usaha. Di tengah suasana di lokalisasi tengah bergejolak akibat rencana penutupan lokalisasi oleh Pemkot Surabaya pada 18 Juni mendatang.

Hari Minggu (8/6), ke 12 orang terdiri lima orang pekerja seks komersial (PSK) aktif, dua eks PSK, mucikari dan warga setempat itu menerima santunan di Kantor Muhammadiyah di Jalan Sutorejo, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya oleh Lembaga Zakat Nasional Muhammadiyah (Lazismu).

Bantuan yang diberikan itu, berupa peralatan rumah tangga, bantuan usaha secara berkala lewat tabungan bank niaga syariah dan modal usaha berupa uang tunai Rp 400 ribu.

"Saat ini, baru 12 orang yang menerima bantuan itu, sisanya menyusul. Bantuan ini kita lakukan sembunyi-sembunyi, karena khawatir mereka mendapat intimidasi dari yang menolak penutupan lokalisasi. Mereka yang mendapat bantuan usaha itu adalah warga binaan yang berada di lokalisasi Dolly dan Jarak," terang Ketua Muhammadiyah Surabaya, Zayin Chudlori.

Menurut Zayin, pembinaan terhadap PSK, mucikari dan warga di Jarak dan Gang Dolly terus dilakukan pihaknya untuk mengentas masalah sosial di masyarakat. Terlebih, adanya rencana Pemkot Surabaya, yang akan menutup lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara itu pada 18 Juni mendatang.

"Pembinaan ini rutin kami lakukan. Kita juga mencari solusi sebagai dampak penutupan yang dilakukan pemerintah. Untuk pembinaan sendiri, kita memiliki 25 orang relawan yang siap turun melakukan pembinaan. Kita harus selamatkan mereka dari lembah hitam, kita ajak mereka untuk bersama-sama menjadi baik," papar dia.

Senada, Ketua Relawan, Arif AN menjelaskan, pembinaan yang dilakukannya sejak Oktober 2013 lalu, tidak terpengaruh dengan rencana penutupan lokalisasi yang dilakukan Pemkot Surabaya. "Ditutup atau tidak, yang kita pikirkan masalah sosial dan mengentaskan mereka dengan memberi jaminan usaha," katanya.

Dia mengatakan, pembinaan yang dilakukan dengan berbagai cara, seperti pengetahuan agama, memberi bantuan sosial dan pelatihan kerja. "Pembinaan yang kita lakukan bertahap, kita tidak memaksa mereka untuk keluar dari kehidupannya yang sekarang, tapi kami memberikan penyadaran melalui ilmu keagamaan," tandas dia.

Sedangkan ST (40), PSK lokalisasi Jarak, yang masih aktif menjajakan diri, mengaku sangat senang dengan bantuan itu. Dia mengucap banyak terima kasih. Meski masih kerap melayani tamu-tamunya untuk memberi service cinta satu malam, dia mengaku sangat ingin sekali bertaubat dan keluar dari kehidupannya yang sekarang.

"Saya memang masih aktif, saya sudah 10 tahun di Jarak, tapi sekarang sudah jarang. Saya terima kasih mendapat perhatian, dan saya ingin berhenti dari kehidupan yang sekarang dan ingin bekerja halal," ujar PSK yang mengaku beranak dua itu.(sp/md)

Robot Siswa SD MUHAMMADIYAH Raih Juara di Singapura

Empat murid SD Muhammadiyah 4 Pucang, Surabaya, Jawa Timur, sukses menggondol juara pada lomba Robocup Singapore 2014 di Singapura. Karya mereka, robot tempat sampah otomatis, menyisihkan 20 tim dari Singapura, Tiongkok, Thailand, dan Malaysia.

Nova, nama robot hasil rakitan murid SD Muhammadiyah 4, diganjar juara pertama kategori robot kreatif. Nova memang bisa berjalan menyusuri ruang kelas dan mengampiri siswa maupun guru yang hendak membuang sampah. Robot tempat sampah ini bisa membuka dan menutup sendiri penutup tempat sampah.

"Robot dilengkapi dengan sensor inframerah yang mampu mendeteksi barang maupun tangan orang," kata Endik Setiawan, guru pembimbing keempat siswa.

Endik menerangkan, Nova dikendalikan oleh program Android yang ada pada sebuah smartphone. Program itu bertugas mengirimkan perintah melalui bluetooth. Tak cuma maju dan mundur, menurut Endik, Nova juga bisa berbelok arah. Menurutnya biaya pembuatan Nova tergolong murah. Cuma Rp250 ribu. Waktu perakitan robot sampah ini pun tak lama, sekitar dua pekan. (Metrotvnews/SP)