Letusan Gunung Kelud 1919 yang lalu yang menelan korban tidak sedikit menginisiasi lahirnya Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO). Lembaga ini menjadi satu dari empat unsur pembantu pimpinan yang dibentuk Hooftbestuur Muhammadiyah saat itu dan diketuai oleh Kiai Sudjak. Kurang dari 100 tahun setelah letusan Kelud, di sekitar bencana Tsunami Aceh akhir 2004 dan Gempa Bantul serta Erupsi Merapi 2006, Muhamamdiyah membentuk Muhammadiyah Dissaster Managemen Center (MDMC). Tajdid-tajdid seperti ini harus selalu dikembangkan Muhammadiyah. Hadirnya persyarikatan ini harus selalu memberikan pelayanan dan pertolongan kepada ummat. Fastabiqul khairaat!
No comments:
Post a Comment