Jakarta- Penetapan Prof. Din Syamsuddin sebagai Ketua Umum MUI menggantikan KH Sahal Mahfudz yang meninggal dunia pada Jumat 24 Januari 2014 lalu sangat tepat. Karena selama ini Guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu sudah menunjukkan kapasitasnya sebagai pemimpin umat.
"Rekam jejak Pak Din menjaga wibawa umat Islam melalui Muhammadiyah dan forum dunia, setidaknya menunjukkan kapasitas pribadi Prof. Din," ujar Co-Presiden International Youth Committee Religion for Peace (IYCRfP) Dahnil Anzar Simanjuntak kepada Rakyat Merdeka Online (Selasa, 18/2).
"Saya mendukung dan mendoakan Prof Dr Din Syamsudin sukses memimpin MUI," sambung Dahnil.
Din Syamsuddin ditetapkan sebagai Ketua Umum MUI hari ini dalam rapat harian pimpinan MUI. Karena berdasarkan AD/ART MUI, bila ketua umum berhalangan atau meninggal dunia, maka yang menggantikan adalah wakil ketua umum.
Sementara itu, KH Maruf Amin yang sebelumnya menjabat Ketua MUI bidang Fatwa, dalam rapat tersebut diangkat sebagai Wakil Ketua Umum MUI menggantikan Din Syamsuddin. Meski begitu, SK pengangkatan keduanya akan dikeluarkan secara resmi dalam rapat pleno 3 Maret mendatang.
"Semoga Pak Din, mampu menginspirasi umat dan menjaga wibawa ulama sebagai pengayom umat, tidak terjebak pada politisasi agama," imbuh Dahnil.
Ketegasan Din saat berhubungan dengan pemerintah selama ini menjadi modal penting untuk menjaga independensi ulama, seperti pernah ditunjukkan tokoh Muhammadiyah Buya Hamka saat memimpin MUI. Pemilik nama asli Haji Abdul Malik Karim Amarullah ini sama sekali tidak bisa diintervensi karena saat pelantikannya sebagai Ketua MUI sudah menegaskan ulama tidak bisa dibeli.
"Saya yakin Pak Din akan membawa MUI sebagai lembaga yang berwibawa, sebagaimana tokoh Muhammadiyah pertama kali memimpin MUI, yakni Buya Hamka," demikian Dahnil.
Harapan yang sama juga disampaikan oleh Kiai muda, M. Ziyad. Sekretaris Komisi Pengkajian MUI ini berharap, Din Syamsuddin bisa seperti Buya Hamka.
"Pak Din mewarisi tradisi intelektualisme dan ketegasan Buya Hamka. Semoga setlah beliau dikukuhkan sebagai Ketum MUI, dapat membawa kemaslahatan bagi umat di tengah gempuran budaya dan liberalisme pemikiran yang dapat mengoyahkan sendi-sendi keagamaan umat," tandas Ziyad. [sp/rmol.co]
No comments:
Post a Comment