Monday, April 7, 2014

Sikap Organisasi-Organisasi Islam tentang Pemilu Legislatif: dari Muhammadiyah, NU, MIUMI, Syarikat Islam, Hizbut Tahrir hingga FPI

Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif tinggal menunggu beberapa jam lagi, 9 April 2014 merupakan hari yang menentukan bagi masa depan Indonesia dalam 5 tahun ke depan. Hiruk pikuk, ramai dan riuh kampanye partai-partai yang berkompetisi pun telah usai, para calon legislatif telah menyampaikan visi misi dan janji-janjinya kepada rakyat Indonesia. Semoga siapapun wakil rakyat yang terpilih nanti bisa membawa aspirasi rakyat kecil dan membawa perubahan bangsa dan negara Indonesia menuju negara yang baldatun thoyyibatun warobbuun ghofur. Amin

Moment akbar ini disikapi berbeda-beda oleh organisasi-organisasi Islam. Disini website sangpencerah.com merangkum press release dan pernyataan sikap organisasi-organisasi Islam yang ada di Indonesia, seperti Muhammadiyah, NU, Persis, MIUMI, Hizbut Tahrir, FPI, MMI, Jamaah Anshorut Tauhid dan lain sebagainya. Berikut sikap organisasi-organisasi Islam terkait dengan Pemilu Legislatif:

Persyarikatan Muhammadiyahmelalui press releasenya menghimbau kepada seluruh rakyat Indonesia khususnya yang memiliki hak pilih, hendaknya menggunakan hak politiknya secara cerdas dan bermartabat, menjunjung tinggi kejujuran dan kebersamaan, serta terus mengawasi para wakilnya yang telah dipilih agar benar-benar menjalankan amanat dengan sebaik-baiknya. Rakyat harus memiliki kedaulatan moral dan politik dalam menentukan para wakilnya, serta tidak boleh terkecoh oleh permainan politik yang menjual citra dan janji-janji politik murahan yang tidak sejalan dengan kenyataan. (www.muhammadiyah.or.id)

Nahdatul Ulamabersama badan otonomnya yaitu GP Nashor IPNU, ISNU seperti yang di kutip oleh satujurnal.com  menyatakan siap mensukseskan Pilihan Umum Legislatif serta menyerukan agar pemilih menggunakan hak konstitusinya di bilik pemilu. Dan memilih calon legislatif sesuai dengan pilihannya masing-masing serta menciptakan suasana aman dan damai dalam pemilu.

Sementara itu, MIUMI (Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia) menghimbau  seluruh kaum Muslimin untuk menggunakan hak pilihnya, dengan niat ibadah dan berdakwah untuk membantu saudara-saudara kita yang berjuang dari dalam sistem pemerintahan dalam memperjuangkan aspirasi Islam dan mencegah kemunkaran dan kezaliman terhadap umat Islam. Dan memilih caleg Muslim yang dikenal sebagai yang terbaik dalam hal iman, keshalehan, dan taqwanya. Memahami dengan arif dan bijaksana segala bentuk perbedaan ijtihadiyah dalam melaksanakan perjuangan Islam di Indonesia, agar perbedaan itu tidak dimanfaatkan untuk memecah belah dan mengadu domba para pengemban dakwah dan melemahkan kekuatan umat Islam. (Seruan Politik 2014 MIUMI yang di release oleh Hidayatullah.com)

Di fihak lain, Majelis Mujahidin Indonesiamenyatakan bahwa Pemilu yang merupakan hak setiap warga negara yang memiliki hak pilih, adalah hal yang Mubah. Artinya, menggunakan hak pilih di dalam Pemilu Tidak Wajib, dan menghindarinya (tidak menggunakan hak pilih) Tidaklah Haram. (www.majelismujahidin.com)

Forum Umat Islam (FUI)dalam press releasenya yang disampaikan oleh Ustadz Muhammad Al-Khathtaht menyampaikan Pemilu merupakan sensus pejuang dan pendukung NKRI yang baldatun thoyyibatun warobbun ghofur serta pertaruhan dengan orang-orang kafir, sekularisme, kapitalisme dan liberalisme. FUI menyerukan untuk tidak memilih partai sekuler, dan memilih partai partai islam seperti PKB, PPP dan PKS serta caleg-calek yang memberjuangkan syariah menuju NKRI bersyariah serta tidak golput. (www.suara-islam.com)

Wahdah Islamiyahdalam penjelasannya mengenai pemilihan umum menyatakan bahwa pemilu oleh para ulama digolongkan sebagai sebuah kemafsadatan yang terpaksa ditempuh. Karenanya ia tidak dapat diklaim sebagai metode pilihan untuk menegakkan dien ini, apalagi jika dianggap sebagai tujuan. Oleh karena itu, seyogyanya kaum muslimin tetap mengkonsentrasikan diri untuk melanjutkan gerakan da’wah dan tarbiyah yang berkesinambungan. (www.wahdah.or.id)

Syarikat Islam melalui Ketua Umummya,  H Rahardjo Tjakraningrat menyatakan bahwa DPP Syarikat Islam meminta kepada anak bangsa agar menghormati konstitusi dalam hajat demokrasi kebangsaan meminta agar semua warga yang memiliki hak pilih, dapat menggunakan dengan baik pada hari pencoblosan. (www.hidayatullah.com)

Front Pembela Islam (FPI)di dalam seruannya yang disampaikan oleh Habib Rizieq Sihab bahwa Sukseskan Pemilu 2014 dengan pemenangan Islam dengan memilih caleg syariah dari partai manapun. Dan mengawasi setiap tempat pemungutan suara dan mengawal ketat pelaksanaan pemilu yang jujur dan adil dan memelihara persatuan Islam dan menjaga keamanan dan menolak segal bentuk provokasi adu domba umat Islam  (www.fpi.or.id)

Di fihak lain, Hizbut Tahrir Indonesia mengatakan wakalah  dalam aktivitas pengawasan atau koreksi terhadap pemerintah maka hukumnya boleh, selama tujuannya adalah untuk amar makruf dan nahi mungkar. Wakalah untuk melakukan aktivitas ini merupakan wakalah yang sah sebab tujuannya merupakan aktivitas yang disyariatkan yaitu amar makruf dan nahi mungkar. Karena itu, pencalonan anggota Dewan Legislatif dalam rangka melaksanakan amar makruf dan nahi mungkar secara syar’iy adalah boleh selama memenuhi syarat-syarat syar’inya. Hukum kebolehan ini bukan berlaku mutlak, akan tetapi memiliki syarat-syarat tertentu. (www.hizbut-tahrir.or.id)

Mewakili  golongan kaum muda, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI)mengajak seluruh masyarakat Pemilih dalam Pemilu 2014 agar memilih calon wakil rakyat yang patriotik, berintegritas, dan kompeten. Hal ini disampaikan Ketua Pokja Pengawalan Pemilu PP KAMMI Romidi Karnawan, S.Pd.I dalam siaran persnya. Romidi mengajak seluruh masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya, dan memilih wakil rakyat untuk Indonesia dengan kriteria Patriotik, Berintegritas, dan Kompeten. Inilah saatnya rakyat Indonesia memilih dengan pertimbangan ke-Indonesia-an, bukan semata pertimbangan primordialisme seperti kesukuan, sentimen agama, apalagi karena tawaran, dan pemberian uang. (www.kammi.or.id)

Sementara itu Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Jawa Timur sebagaimana yang disampaikan oleh Fendi Fradana - Ketua Umum PW IPM Jatim menyerukan para pemilih pemula untuk menggunakan hak pilihnya. "Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur menyerukan pada setiap pelajar yang sudah punya hak pilih untuk memilih calon legislatif dan partai yang peduli dan memperjuangkan hak-hak pelajar" ujarnya kepada sangpencerah.com

Itulah berbagai pernyataan sikap dari beberapa organisasi-organisasi Islam yang ada di Indonesia terkait dengan Pemilihan Umum Legislatif yang akan di laksanakan besok tanggal 9 April 2014. Bagaimana sikap anda? Pilihan ada di masing-masing Individu, dan hendaknya kita saling menghormati dalam perbedaan pilihan dan mengedepankan Ukhuwah Islamiyah. Dan pastinya kita semua mengharapkan pemilu ini berjalan aman, lancar dan kondusif demi terwujudnya Negara Republik Indonesia yang baldatun thoyyibatun warobbun ghofur. Wallahu ‘alam bis showab. (zuh)

No comments:

Post a Comment