Friday, March 21, 2014

Bermuhammadiyah Sejatinya Adalah 'berjihad fii sabilillah'


Muhammadiyah Jihad Fii Sabilillah
oleh : Prof. Dr. Thohir Luth, MA (Ketua PWM Jawa Timur)

Bermuhammadiyah sejatinya adalah 'berjihad fii sabilillah', karena apa yg dilakukan Pimpinan Persyarikatan, maupun warga besar Muhammadiyah adalah melanjutkan risalah Islam melalui Persyarikatan Muhammadiyah. Apa-apa yg dipertaruhkan oleh para pejuang Muhammadiyah bernilai Jihad Fii Sabilillah. Artinya begitu mulianya keberadaan kita dalam Muhammadiyah sebagai Mujahid, dan sudah barang tentu mendapat penghargaan lebih di sisi Allah SWT.

Lantas kita bertanya pada semua Pimpinan Muhammadiyah dan keluarga besarnya:apalagi yg kita cari, kalau bukan kemuliaan sebagai Mujahid melalui Muhammadiyah? Muhammadiyah telah menyediakan lahan perjuangan bagi para pimpinan, warganya dan simpatisannya. Satu lahan yg menjanjikan kemuliaan abadi. Sehingga bagaimana kita menjadi pejuang-pejuang yg baik dan tulus karena Allah melalui Persyarikatan Muhammadiyah. Hemat saya, menjadi pejuang tulus itu secara kasat mata bisa dideteksi gejalanya. Yaitu terpanggil mengurus dan berjuang dalam Muhammadiyah dengan senang hati, tanpa merasa terpaksa, merelakan sebagian waktu, pemikiran dan harta benda untuk perjuangan Muhammadiyah. 

Biasanya pejuang Muhammadiyah seperti mereka selalu bertanya: What can I do for Muhammadiyah, not what can Muhammadiyah do for me. Sayangnya kelompok-kelompok pejuang seperti ini tidak sebanyak anggota Muhammadiyah. Mereka tergolong kelompok MINORITAS dalam Muhammadiyah yg terus dan selalu berkomitmen pada apa yg harus saya berikan pada Muhammadiyah, bukan apa yg saya peroleh dari Muhammadiyah. Kelompok pejuang ini mengedepankan penghargaan dan kemuliaan dari Allah SWT ketimbang penghargaan dan kemuliaan dari manusia. Mereka ini sesungguhnya para Sufi Muhammadiyah yg sedang menikmati kebahagiaan mengurus Islam melalui Persyarikatan Muhammadiyah. Kita butuh sosok pribadi dan figur seperti mereka untuk perjuangan Muhammadiyah jangka panjang sejalan dengan pengaruh hidup hedonism, kapitalism, neo-liberalism dan individualism dalam era post-modern skarang ini.

Kita mencatat banyak pelajaran sebagai ibrah dalam perjalanan dakwah Muhammadiyah. Jujur kita katakan bahwa perkmbangan Muhammadiyah memang spektakuler, tapi bukan berarti tanpa HAMBATAN dan ANCAMAN. Hanya karena Muhammadiyah cerdas merespon tantangan dan ancaman tersebut, sehingga berubah menjadi berkah baru bagi Muhammadiyah. Muhammadiyah ke depan akan semakin bnyak bertemu dengan kekuatan-kekuatan baik perorangan maupun kelompok yang genit MERAYU dan MEMPROVOKASI Muhammadiyah bahkan menghasut dan mengadu-dombanya.

Alhasil ber-Jihad Fii Sabilillah dalam ber-Muhammadiyah untuk menggapai ridha Allah SWT itu menjadi target kita. Berusaha mewujudkan harapan menjadi kenyataan dalam berjihad melalui Persyarikatan Muhammadiyah harus menjadi bagian dari hidup kita sebagai pejuang Muhammadiyah. Dengan dmikian kita dapat merasakan kebahagiaan hakiki dalam hidup ini. Insya Allah.

No comments:

Post a Comment