Sunday, March 2, 2014

Muhammadiyah Mediasi Konflik Kaum Muslim MORO dengan Pemerintah Filiphina

Bertempat di Universitas Muhammadiyah Solo (UMS) digelar pertemuan lanjutan yang diinisiasi oleh Muhammadiyah antara Pemerintah Philifina, MILF dan MNLF sebgai bagian dari upaya menciptakan perdamaian bagi bangsa MORO di Philifina.

Selama ini Muhammadiyah telah aktif dalam upaya penyelesaian konflik di Filipina selatan yang melibatkan Moro Islamic Liberation Front (MILF), Moro National Liberalism Front (MNLF) , dan Pemerintah Filipina.

Muhammadiyah mendukung penuh upaya perdamaian antara bangsa Moro di Filipina Selatan dan pemerintah Filipina.
Stabilitas di kawasan Asia Tenggara sangat penting. Untuk itu perlu terus diupayakan perdamaian di Filipina Selatan. Hal ini juga sesuai dengan nilai-nilai agama yang menyerukan dan melestarikan perdamaian.
Menurutnya, bangsa Moro juga berhak atas hak-haknya sebagaimana bangsa-bangsa lain. Terlebih, bangsa Moro sudah ada sejak lama.
Karena itu, Muhammadiyah akan terus mendukung dan menyerukan upaya dialog agar perdamaian dapat tercapai.

Sudibyo Markus, Wakil Ketua Lembaga Hubungan Luar Negeri PP Muhammadiyah menambahkan, konflik Bangsa Moro dan Pemerintah Filipina kerap meruncing disebabkan kepentingan politik di dalamnya.
"Ini (politik) yang menambah rumit dan mempersulit tercapainya perdamaian," jelasnya. 
PP Muhammadiyah selama ini aktif ambil bagian dalam upaya mediasi konflik antara etnis muslim Moro dengan pemerintah Filipina. Keterlibatan Muhammadiyah ini sekaligus sebagai wujud dari amanat semangat Seabad Muhammadiyah yaitu keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan yang universal.

Konferensi perdamaian itu selain dihadiri delegasi Moro Filipina juga menghadirkan wakil pemerintah Filipina, Dubes RI di Filipina serta Kementerian Luar Negeri RI. Selain mediasi konflik, Muhammadiyah juga ingin terlibat dalam rehabilitasi pascakonflik dan pengembangan pembangunan.

Dalam kesempatan tersebut Rektor Universitas Muhammadiyah Solo (UMS)  Bambang Setiadji menyebut bahwa pihaknya sudah memberikan beasiswa kepada lima mahasiswa Moro Filipina. “Kami juga memberikan beasiswa kepada mahasiswa asing dari berbagai daerah konflik seperti Thailand Selatan atau Palestina. Kemungkinan nanti juga menyusul beasiswa untuk warga etnis Rohingya Myanmar,

No comments:

Post a Comment