Foto: Gedung Inspire - UM Surabaya |
FIAD Universitas Muhammadiyah Surabaya sendiri didirikan pada tanggal 12 September 1964 dan bersamaan dengan itu ada huru hara PKI tahun 1965 sehingga mahasiswa pertama kali masuk terlibat dalam peperangan dalam PKI pada saat itu.
Tempat awal berdirinya FIAD adalah di Embong Malang Surabaya, namun ketika ada harta rampasan (barang ghonimah) daru orang-orang Cina yang sebaian diambil oleh pemerintah Indonesia yaitu di Kapasan, sehingga pada saat itu FIAD yang ada di Embong Malang di pindah di Kapasan pada tahun 1965-1966 dan sampai saat ini FIAD di tempatkan di Kapasan. Tepatnya di Kapasan 73-75 Surabaya.
Dan tempat pertama didirikan FIAD yakni di Embong Malang didirikan masjid dakwah hingga sekarang.
Selain bapak AM. Nur Salim M.A ada juga Bpk H Mas’ud Turwiyo dan Bpk Marsika Fatawi yang pernah menjabat sebagai rektor IAIN berulang kali, ada pula Bpk Rahmat Djatmika yang menjadi rektor di Universitas Bandung, kemudian Bpk Umar Lubis Pimpinan Al-Irsyad Nasyinal yang ada di Surabaya serta Ulama Muhammadiyah Se-Surabaya.
FIAD merupakan perguruan tinggi pertama di Jawa Timur tingkat swasta yang alhamdulillah hingga kini masih utuh berdiri dengan wibawanya yang tinggi, walau telah diubah menjadi Fakultas Ushuluddin namun tidak ditinggalkan nama FIAD dibelakangnya. Yang prodinya merupakan Agama dan Dakwah. Karena FIAD dulu hanya ada perbandingan agama maka Ushuluddin yang seharusnya mayoritasnya adalah agama dan minoritasnya adalah dakwah, maka sarjana yang lulus dari FIAD menjadi seorang dai/daiyah dalam bidang agama atau muballigh. Setiap tahun ketahun sudah mendapatkan akreditasi dan diakui oleh pemerintah sebagai perguruan tinggi Fakultas Ushuluddin.
Kendala yang dihadapi sejak berdirinya FIAD adalah berkurangnya mahasiswa yang memiliki minat dalam jurusan ini. Dan seirngin berkembangnya waktu, yang ada di daerah-daera antara lain seperti Lamongan, Gresik, Mojokerto, Bojonegoro, Sidoarjo yang dulu bergabung di Surabay, kini telah mempunyai perguruan tinhggi sendiri sendiri. Itulah sebabnya awal berkurangnya mahasiswa di perguruan tinggi Surabaya.
Perlu di ketahui bahwa FIAD didirikan ddari Konggres Tabligh Nasional di Indonesia. Saat itu yang dihasilkan adalah perlunya didirikan Fakultas Dakwah. Oleh karena itu FIAD didirikan yang meryakan naungan majelis dakwah di Jawa Timur. Hubungannya dengan Universitas Muhammadiyah Surabaya yaitu karena pada tahun 1998-1990 pemerintah tidak memperbolehkan satu jurusan memiliki perguruan tinggi sendiri sehingga digabungkan bersama jurusan lain yaitu Syari’ah, Tarbiyah dan Ushuluddin menjadi FAI (Fakultas Agama Islam). Administrasi FIAD berkiblat pada IAIN yang merpakan kopertasi yang digabungkan perguruan tinggi IAIN yang berada di Jalan Jendral Ahmad Yani 117 Surabaya. Walaupun sekarang mahasiswa yang ada di FIAD berkurang, namun Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar masih berlangsung. Setiap bulan Ramadhan FIAD selalu mengirim mahasiswa-mahasiswinya ke berbagai daerah bahkan luar pulau sekalipun.
FIAD sebelumnya hanya di akui sebagai sarjana muda saja, namun alhamdulillah telah diakui kesarjaaannya. Pada periode ke-3 kepemimpinan FIAD ada Bpk Isro Bushnoto, Bpk Ahmad Sunaryo dan Bpk Dr. Hamzah Tualeka ZN, M.Ag yang menjabat sekretaris dan pernah juga menjabat sebagai ketua jurusan. Sekarang di pimpin oleh Bpk. Hamri Jauhari M.Pd.I sebagai ketua jurusan. (siti tazakka)
Pesan Dr. H Hamzah Tualeka ZN, M.Ag:
"Mudah mudahan kedepannya nanti FIAD lebih semarak lagi hingga bisa berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar yang membutuhannya, lebih baik dan lebih baik lagi."
*disadur dari Majalah Al-Fikr, IMM Ushuluddin UM Surabaya - Edisi Juli 2013
No comments:
Post a Comment