Tuesday, May 27, 2014

Din Syamsuddin : Sekali Muhammadiyah Tetap Muhammadiyah

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah  Prof. Din Syamsuddin, berpesan kepada seluruh warga Muhammadiyah agar memegang teguh pesan Bung Karno dan tetap istiqomah terhadap Muhammadiyah
Dia menyebut Bung Karno adalah salah satu kader Muhammadiyah yang berusaha konsisten dalam ber-Muhammadiyah selama hidup.

Hal tersebut ditegaskan oleh Din Syamsuddin dalam tabligh akbar hari ber-muhammadiyah di Stadion Manahan, Solo, Selasa (27/5/2014). Tabligh tersebut juga digelar guna menyambut seabad 'Aisyiyah dan Muktamar ke-16 Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang digelar di Solo hari ini. Lebih dari 35 ribu warga Muhammadiyah memadati tribun stadion hingga membludak di luar stadion.

Dijelaskannya, Bung Karno adalah menantu dari Ustadz Hassan Din, Ketua Konsul Muhammadiyah Bengkulu. Bahkan Bung Karno juga menduduki Ketua Bidang Pendidikan Muhammadiyah Bengkulu.

Ketika peringatan milad Muhammadiyah ke-50, Bung Karno pernah berpesan kepada dirinya sendiri dan kepada seluruh warga Muhammadiyah dengan menegaskan, "sekali Muhammadiyah tetap Muhammadiyah". Pesan inilah yang oleh Din Syamsuddin diminta terus dipegang dan dijaga oleh seluruh warga Muhammadiyah.



Prinsip lain yang harus dipegang teguh warga Muhammadiyah, menurut Din, adalah pesan dari KH ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. Ahmad Dahlan pernah berpesan agar seluruh kader dan warga Muhammadiyah tidak pernah menduakan Muhammadiyah.

"Karena itu jangan duakan Muhammadiyah. Jangan berpaling ke lain hati. Yang aktif di manapun, di parpol, jangan menduakan Muhammadiyah. Bawalah panji-panji Muhammadiyah ke partai-partai, jangan sebaliknya membawa kepentingan partai ke Muhammadiyah karena itulah yang akan menghancurkan Muhammadiyah ke depan," ujarnya.



Dia juga menegaskan bahwa Muhammadiyah tidak memiliki hubungan organisatoris dan tidak berafliasi dengan parpol manapun. Sebab kalau Muhammadiyah terseret pada kepentingan politik maka dipastikan Muhammadiyah akan hancur, kondisinya akan naik turun sejalan dengan naik turunnya parpol tersebut.

Dalam kaitandengan pilpres 2014, Din juga menegaskan Muhammadiyah tidak dalam posisi secara organisatoris dan kelembagaan memberikan dukungan kepada pasangan capres dan cawapres manapun. Karena itu tidak ada pasangan capres dan cawapres yang bisa diklaim secara resmi sebagai pasangan yang didukung Muhammadiyah.

"Karena khittah kita mengatakan demikian. Warga Muahammadiyah diberi kebebasan dengan pesan tunaikan hak politik dengan penuh tanggung jawab dan cerdas agar tidak dibodohi. Menentukan pilihannya atas dasar pengetahuan, bukan atas dasar emosi, cobaan dan godaan, apalagi jika hanya karena politik uang. Itu adalah risywah (suap), yang penyuap maupun yang disuap sama-sama dilaknat," lanjutnya. (detik/sp)

No comments:

Post a Comment